The Application of Principles of Simple, Fast, and Low Cost in the Adjudication of Criminal Case of 2020 Regional Head Election at the General Courts
Abstract
Local elections or regional head elections are a means of implementing popular sovereignty in the regions. This is part of the development of the government administration system of the Republic of Indonesia experiencing various changes. The change in question is the principle of autonomy which means the freedom to regulate their own regions in each region. One of the challenges in carrying out this Pilkada is a violation that results in a criminal offense. The formulation of this research is: 1) What is the type of criminal case for the election of Regional Head in the general courts? 2) how is the application of the principle of simple, fast, low cost in the adjudication of criminal cases in the election of Regional Heads 2020 in the general courts? The research method used is normative juridical. The findings showed that first, there were 36 types of criminal cases in the election of regional heads in the general court, for this reason the Supreme Court issued a Regulation of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1, 2018 concerning Procedures for the Settlement of Election and Election Criminal Acts. Second, the application of the principle of simple, fast, low cost in the resolution of criminal cases in the election of Regional Heads 2020 in the general court environment by combining several cases that are closely related that is assessed from 36 types of criminal acts committed during election that can be combined in one type in a practical and rational manner. This case can be resolved together with the plaintiffs.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affan, I. (2018). Menanti Peradilan Khusus Pilkada. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 13(2), 309–320.
Ali, A. (2002). Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis & Sosiologis). In Gunung Agung. Gunung Agung.
Aminuddin, M. (2016). Model Pengadilan Khusus Penyelesaian Perkara Pemilihan Kepala Daerah. UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Arliman, L. (2018). Peranan Metodologi Penelitian Hukum Di Dalam Perkembangan Ilmu Hukum Di Indonesia. Soumatera Law Review, 1(1), 112–132.
Arto, A. M. (2001). Konsepsi ideal Mahkamah Agung: redefinisi peran dan fungsi Mahkamah Agung untuk membangun Indonesia baru. Pustaka Pelajar.
Ayuni, Q. (2018). Gagasan Pengadilan Khusus untuk Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah. Jurnal Hukum & Pembangunan, 48(1), 199–221.
Fadjar, A. M. (2009). Pemilu yang Demokratis dan Berkualitas: Penyelesaian hukum pelanggaran pemilu dan PHPU. Jurnal Konstitusi, 6(1).
Hairi, P. J. (2016). Antara Prinsip Peradilan Sederhana, Cepat dan Berbiaya Ringan dan Gagasan Pembatasan Perkara Kasasi. Negara Hukum: Membangun Hukum Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan, 2(1), 151–178.
Hamzah, M. A. (2015). Tolok Ukur Prinsip Hukum Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan pada Peradilan Perdata. Rechtidee, 10(1), 78–90.
Hidayat, F., & Khisni, A. (2017). Tinjauan Asas Kepastian Hukum, Keadilan, Dan Kemanfaatan Dalam Akta Perjanjian Kawin Yang Di Buat Oleh Notaris. Jurnal AKTA, 4(4), 591–599.
Indrayana, D. (2008). Negara antara ada dan tiada: reformasi hukum ketatanegaraan. Kompas.
Jimly, A. (2002). Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat. Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Junaidi, V. (2013). Mahkamah Konstitusi bukan mahkamah kalkulator. Themis Books.
Nazriyah, R. (2016). Penyelesaian Sengketa Pilkada Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013. Jurnal Konstitusi, 12(3), 447–472.
Nugraheny, D. E. (2020). KPU Pastikan Tahapan Pilkada 2020 Akan Dilanjutkan pada 15 Juni. Kompas.Com.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/02/12115711/kpu-pastikan-tahapan-pilkada-2020-akan-dilanjutkan-pada-15-juni
Nuswardani, N. (2008). Asas dan Konsep Penyelesaian perselisihan Hasil Pemilu oleh Mahkamah Konstitusi. Universitas Brawijaya.
Perkasa, S. R. (2017). Pembentukan Badan Peradilan Khusus Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah. Universitas Airlangga.
Rahman, M. I. (2019). Penanganan Tindak Pidana Pemilihan Umum Kepala Daerah Berkaitan dengan Prinsip Negara Hukum dan Demokrasi. El-Iqthisadi: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 1(1).
Rato, D. (2010). Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum. Laksbang Pressindo.
Saragih, A. D. A. (2017). Tinjauan Yuridis Pentingnya Pembentukan Peradilan Khusus dalam PEMILU Serentak Menurut Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Lex et Societatis, 5(3).
Sulardi, S., & Wardoyo, Y. P. (2015). Kepastian Hukum, Kemanfaatan, Dan Keadilan Terhadap Perkara Pidana Anak. Jurnal Yudisial, 8(3), 251–268.
Susanto, N. A. (2014). DIMENSI AKSIOLOGIS DARI PUTUSAN KASUS “ST.” Jurnal Yudisial, 7(3), 213–235.
Suyanto, D. (2012). Evaluasi Pemilukada dari Prespektif Ketahanan Nasional: Demokrasi Lokal, Evaluasi Pemilukada di Indonesia. Konpress.
Tjenreng, M. B. Z. (2016). Pilkada serentak: penguatan demokrasi di Indonesia. Pustaka Kemang.
Wicaksono, D. A., & Ayutama, O. A. (2015). Inisiasi Pengadilan Khusus Pemilihan Kepala Daerah Dalam Menghadapi Keserentakan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota di Indonesia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 4(1), 157–179.
DOI: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v8i2.2455
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
https://ijmmu.com
editor@ijmmu.com
facebook.com/ijmmu
Copyright © 2014-2018 IJMMU. All rights reserved.