Establishment of a National Regulatory Body to Overcome Disharmonization of Natural Resources and Environmental Policies
Abstract
Disharmonization of natural resources and environmental policies is a problem in structuring regulations in Indonesia, overlaps in the authority to determine forest area planning and sanctions for law enforcement that are not appropriate. Various government efforts through the authority of the National Legal Development Agency and the Directorate General of Legislation have not been able to overcome this because the position under the Ministry of Law and Human Rights which is on an equal footing with other ministries actually weakens coordination between ministries/agencies. Therefore, a National Regulatory Agency is needed with institutions under the president with the aim of harmonization of regulations at the planning, analysis, and evaluation stages at the central and regional levels through the concept of omnibus law. This research uses normative legal research methods through the approach of applicable laws and regulations and literature studies sourced from secondary materials in the form of books, journals, and other legal materials. The results of the study indicate that the formation of the National Regulatory Agency must be accompanied by structural changes by reconceptualization and reorganization in each ministry/institution and arranging regulations, especially in Natural Resources and Environment policies in facilitating the improvement of the investment climate.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahim, A. Y. (2015). Skema Hutan Kemasyarakatan (HKM) kolaboratif sebagai solusi penyelesaian konflik pengelolaan SDA di Hutan Sesaot, Lombok Barat. Sodality, Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(3).
Aditya, Z. F., & Fuadi, A. B. (2021). Konseptualisasi Omnibus Law Dalam Pemindahan Ibukota Negara. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 15(1).
Anggono, B. D. (2020). Lembaga Khusus di Bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan: Urgensi Adopsi dan Fungsinya dalam Meningkatkan Kualitas Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 17(2).
Arham, S., & Saleh, A. (2019). Omnibus Law Dalam Perspektif Hukum Indonesia. Petitum, 7(2).
Arisaputra, M. I., & SH, M. K. (2021). Reforma agraria di Indonesia. Sinar Grafika (Bumi Aksara).
Azhar, M. (2019). Omnibus Law sebagai Solusi Hiperregulasi Menuju Sonkronisasi Peraturan Per-Undang-undangan di Indonesia. Administrative Law and Governance Journal, 2(1).
Dipokusumo, B. (2011). Model Partispatif Perhutanan Sosial Menuju Pengelolaan Berkelanjutan (Kasus Pembangunan Hutan Kemasyarakatan Pada Kawasan Hutan Lindung Di Pulau Lombok). IPB (Bogor Agricultural University).
Hanum, C. (2021). Menggagas Pembentukan Badan Pusat Legislasi Nasional (Antara Reformasi Regulasi Ataukah Restrukturisasi Birokrasi). Jurnal Meta-Yuridis, 4(1).
Jolo, A. Y., & Gautama, R. S. (2018). Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus Kabupaten Halmahera Utara). Techno: Jurnal Penelitian, 7(01).
Lobubun, M., Raharusun, Y. A., & Anwar, I. (2022). Inkonsistensi Peraturan Perundang-Undangan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 4(2).
Lubis, A. L. (2021). Kebijakan Penghapusan Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Lingkungan Hidup Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Eksekusi: Journal Of Law, 3(1).
Luhukay, R. S. (2021). Penghapusan Izin Lingkungan Kegiatan Usaha Dalam Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Jurnal Meta-Yuridis, 4(1).
Manik, K. E. S. (2018). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kencana.
Muzainah, G. (2016). Disharmonisasi Problem Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kabupaten Kotabaru. Syariah: Jurnal Hukum Dan Pemikiran, 15(2).
Pongtuluran, Y. (2015). Manajemen Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. Penerbit Andi.
Purnomo, H. (2019). Pemodelan dan Simulasi Untuk Pengelolaan Adaptif Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT Penerbit IPB Press.
Putri, S. N. M. M., & Sukirno, S. S. (2017). Implikasi Putusan Mk No. 35/puu-x/2012 terhadap Eksistensi Hutan Adat Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yang Tumpang Tindih dengan Hutan Konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Diponegoro Law Journal, 6(2).
Riswanto, A. (2016). Strategi Politik-Hukum Meningkatkan Kualitas Kinerja DPR RI Dalam Produktivitas Legislasi Nasional. State Islamic University Jakarta.
Salim, M. N., Pinuji, S., & Utami, W. (2018). Reforma Agraria di kawasan hutan Sungaitohor, Riau: pengelolaan Perhutanan Sosial di wilayah perbatasan. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 4(2).
Setiawati, Y. I. (2018). Harmonisasi Hak Pemanfaatan Sumber Daya Alam oleh Masyarakat Adat dalam Sistem Hukum Indonesia. Indonesian State Law Review (ISLRev), 1(1).
Simarmata, M. M. T., Sudarmanto, E., Kato, I., Nainggolan, L. E., Purba, E., Sutrisno, E., Chaerul, M., Faried, A. I., Marzuki, I., & Siregar, T. (2021). Ekonomi Sumber Daya Alam. Yayasan Kita Menulis.
Slamet, K. G. (2004). Harmonisasi Hukum dalam Perspektif Perundang-Undangan. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 11(27).
Suwandi, D. F. P. (2018). Disharmonisasi Regulasi dalam Pembentukan Holding Pertambangan. Universitas Islam Indonesia.
Winata, M. R., & Musais, I. H. (2021). Menggagas Formulasi Badan Regulasi Nasional Sebagai Solusi Reformasi Regulasi di Indonesia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 10(2).
DOI: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v9i11.4184
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
https://ijmmu.com
editor@ijmmu.com
facebook.com/ijmmu
Copyright © 2014-2018 IJMMU. All rights reserved.