Formulation of the Authority of the Public Prosecutor in Performing Penal Mediation in Accordance with Law Number 11 Year 2021 Concerning Amendment to Law Number 16 Year 2004 Concerning the Prosecutor in Middle Criminal Cases
Abstract
Basically, the prosecutor's authority as a mediator in conducting penal mediation will overlap with the prosecutor's authority as the executor in terms of prosecution. Penal mediation includes the authority of the Prosecutor as stipulated in Part II Section 4 A United Nations Office on Drugs and Crime and International Association of Prosecutors Guide 2014 UNODC and IAP Part Two concerning the Status and Role of Public Prosecutors in Criminal Procedure Law. Based on the theoretical problem, penal mediation comes from Restorative Justice Principles. Currently in Indonesia there has been a paradigm shift from retributive justice (retaliation) to restorative justice (recovery). This is illustrated, among others, by the emergence of laws and regulations that promote this paradigm, such as Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System, the Money Laundering Law, which was last amended through Law Number 8 of 2010. This requires the handling of cases that are relatively light and have a humanitarian aspect, such as theft with minimal loss. The Prosecutor must be able to prosecute or act based on Restorative Justice. Another development is that law enforcement does not only use a preventive-repressive approach, but also other approaches such as Alternative Dispute Resolution as well as Penal Mediation.This is one manifestation of the prosecution's discretion (Prosecutorial Discretionary).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Book
Adami Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana Bagian I : Stelsel Pidana, Tindak Pidana, Teori-Teori Pemidanaan, dan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007
Amiruddin dan Zainal Asakin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006
Arief, Barda Nawawi. Perkembangan Sistem Pemidanaan Indonesia, Semarang: Universitas Diponegoro, 2008
Bambang Poernomo. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
Barda Nawawi Arief, Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan dengan Pidana Penjara, Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang, 2000
Cst Kansil, Christine, S.T Kansil, Engelien R, Palandeng dan Godlieb N Mamahit, Kamus Istilah Hukum, Jakarta, 2009
Jan Remmelink. Hukum Pidana. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003
Khotbul Umam. Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Yogyakarta: Pustaka Yustisia. 2010
Laden Marpaung, Proses Penanganan Perkara Pidana Peneylidikan dan Penyidikan, Jakarta : Sinar Grafika, 2009
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Ed. Rev, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010
Moeljatno. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta. 2008
Moh. Mahfud MD, Dasar & Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2001
Muladi, Arief, Barda Nawawi. 2005. Teori-Teori dan Kebijakan Pidana. Bandung: P.T. Alumni. 2005
Mulyadi, Lilik. Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana, Bandung: PT. Citra Adtya Bakti, 2002
Mushadi, Mediasi dan Resolusi Konflik di Indonesia, Semarang: Walisongo Mediation Center, 2007
Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2005
R.O Siahaan. Tindak Pidana Khusus. Cibubur: Rao Press, 2009
Rato, Dominikus, Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum, Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2010
Ridwan HR. Hukum Amininistrasi Negara. Edisi Revisi 2. Jakarta: Rajawali Pers. 2011
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta:, Universitas Indonesia Press, 2012
Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2011
Suyud Margono, ADR dan Arbitrase Proses pelembagaan dan Aspek Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000
Syahrani, Riduan, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Bandung: Penerbit Citra Aditya Bakti, 1999
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. 5 Jakarta: Balai Pustaka, 2016
Wirjono Prodjodikoro. Asas Asas Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta: Refika Aditama, 2003
Yesmil Anwar & Adang, Sistem Peradilan Pidana, Bandung: Widya Padjadjaran, 2011
Yudi Kristiana, Independensi Kejaksaan dalam Penyidikan Korupsi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006
Yahya Harahap. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHP, Jakarta: Sinar Grafika, 2009
Zainal, Asikin, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 2012
Journal, Thesis:
Abdi Reza Fachlewi Junus. (2012). “Peran Jaksa dalam Menerapkan Konsep Diversi Terhadap Anak Yang Berkonflik dengan Hukum”. Tesis Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Dwi Setiyani. (2021). “Mediasi Penal Dalam Perkara Pidana Sebagai Alternatif Penyelesaian Perkara (Studi Kasus Tindak Pidana Pencurian Ringan di Polrestabes Kota Makassar)”. Tesis Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar
Leonardo O. A. Pandensolang , 2015, “Kajian Terhadap Tindak Pidana Ringan Dalam Proses Peradilan Pidana”, Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015 24, Universitas Sam Ratulangi
Lilik Mulyadi, Mediasi Penal Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia: Pengkajian Asas, Norma, Teori Dan Praktik, Yustisia, Vol.2 No.1 Januari – April 2013, hlm. 2
Wahyuni Prasetyaningsih. (2017). “Mediasi Penal Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Suami dan Istri Pada Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga”. Tesis Program Magister Hukum Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Islam Indonesia
Legislation:
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan
DOI: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v9i4.3729
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
https://ijmmu.com
editor@ijmmu.com
facebook.com/ijmmu
Copyright © 2014-2018 IJMMU. All rights reserved.