Juridical Analysis on Provisions of the Number of Witnesses in Sharia Deed by a Notary
Abstract
This study aims to analyze and formulate the provisions on witnesses in Law Number 30 of 2004 on notary position jo Law Number 2 of 2014 on Amendment to Law Number 30 of 2004 on notary position in the making of sharia notarial deed. This research is a normative legal research which utilizes stаtute аpproаch and conceptual аpproаch. The provision regarding the number of witnesses in making a sharia deed by a Notary is that if the witness consists of 1 (one) man, then it has to be followed by 1 (one) man. The absence of 1 (one) man can be replaced by 2 (two) women in accordance with the provisions of Islamic law based on Al-Qur’an Surah Al Baqarah [2:282]. Since the sharia deed is a deed that accommodates the provisions of Islamic law that are not contained in a conventional deed, according to the researcher, the sharia deed should be following the Islamic Law. For this reason, the provisions of the reading of sharia deeds by a notary before witnesses must provide an explanation that woman have the power of proof of ½ (half) of man in the reading of sharia deeds or a new rule that accommodates these provisions.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adjie, H. (2009). Hukum Notaris Indonesia Tafsir Temantik Terhadap UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Bandung: Refika Aditama.
Anggelina, N, P. (2018). Kedudukan Hukum Saksi Instrumentair Terkait Keautentikan Akta Notaris. Jurnal Acta Comitas, 3(3), 516.
Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Kencana.
Anwar, S. (2010). Hukum Perjanjian Syariah. Jakarta: Kencana.
Ardiansyah, M. (2019). Perwujudan Asas Keseimbangan dan Keadilan Dalam Pembuatan Akta Persekutuan Komanditer Berdasarkan Akad Mudharabah. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 323.
Arfa, F. A. (2004). Wanita Dalam Konsep Islam Modernis. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Baidowi, A. (2005). Tafsir Feminis Kajian Perempuan dalam Al-Qur’an dan Mufasir Kontemporer. Bandung: Nuansa.
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1999/2000. Bahan Penyuluhan Hukum.
Dewi, G. (2006). Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Febiana, L. (2013). Notaris Sebagai Saksi Dalam Penyidikan Otentisitas Akta. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 2(1), 8.
Ihsanudin, Najib, M., Hidayati, S. (2002). Panduan pengajaran Fiqh Perempuan di Pesantren. Yogyakarta: YKF dan Ford Foundation.
Ibrаhim, J. (2006). Teori dаn Metodologi Penelitiаn Hukum Normаtif. Mаlаng: Bаyumediа Publishing.
Maha Yoga, I. G. K. P. (2018). Kewenangan Notaris Dalam Pembuatan Surat Keterangan Waris Untuk Warga Negara Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2), 137.
Mujahidin, R. A. (2016). Aplikasi Akad Murabahah Menggunakan Akad Wakalah di Bank Syariah Mandiri Cabang Panorama Kota Bengkulu.
Mаrdаni. (2014). Hukum Bisnis Syаriаh. Jаkаrtа: Kencаnа.
Mаrzuki, P. M. (2008). Penelitiаn Hukum Cetаkаn ke-2. Jаkаrtа: Kencаnа.
Masriani, Y. T. (2016). Urgensi Akta Notariil Dalam Transaksi Ekonomi Syariah. Journal of Islamic Studies and Humanities, 1(1), 15.
Nurwulan, P. (2018). Asas Perbankan Syariah dan Penerapannya Dalam Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 25(3), 625.
Pradiptasari. (2017). Sinergitas Hukum Islam dengan Peranan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jurnal Akta, 4(4), 548.
Purbatin, A. R. (2017). Pembuatan Akta Syariah oleh Notaris di Wilayah Purwokerto dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Repertorium, 4(2), 55.
Rofiq, A. (1998). Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sujanayasa, I. K. (2016). Kedudukan Saksi Instrumentair Akta Notaris Dalam Kaitannya Dengan Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Jurnal Acta Comitas, 1(2), 286.
Wahyudi, M. I. (2009). Nilai Pembuktian Perempuan dalam Hukum Islam. Musawa: Jurnal Studi Gender dan Islam, 8(1), 122.
Yusup, Deni K. (2015). Peran Notaris dalam Praktek Perjanjian Bisnis di Perbankan Syariah. Jurnal Hukum, 4(12), 20-30.
Legislations
The Republic of Indonesia. (2014). Law Number 2 of 2014 on Amendment to Law Number 30 of 2004 on Notary Position. Nomor Lembaran Negara 3 Tahun 2014.
The Republic of Indonesia. (2008). Law Number 21 of 2008 on Sharia Banking. Nomor Lembaran Negara 94 Tahun 2008.
DOI: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v8i2.2312
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
https://ijmmu.com
editor@ijmmu.com
facebook.com/ijmmu
Copyright © 2014-2018 IJMMU. All rights reserved.