The Reflection of Javanese Life Manner on the Dongkrek Art and Ritual Performance in Madiun Society
Abstract
This article focuses in the analysis of Javanese life manner within Dongkrek art and ritual performance in Mejayan, Madiun, Indonesia. The purpose of research is to reflect a life manner of Javanese society within a Dongkrek show. The qualitative-descriptive was used as research approach. Data were collected by interview, literature review, and other relevant resources. The results of research show a five points of Javanese manner of life in Dongkrek, represent in the phrase Ambrasta Dur Hangkara, Memayu Hayuning Bawana, Sura Dira Jayaning Lebur Dening Pangastuti, Sadulur Papat Kalima Pancer, and Manunggaling Kawula Gusti. Those phrases contain many moral values that generally can be accepted by society. The phrase represents a human relationship, the manner of life, ways of life, world-view, willingness, and the transcendental relationship between humans and God. It means the purpose of the Javanese manner of life is to reach the perfection of life. The perfection of life is resting on the faith towards to the God through the maturity of spirituality.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
References
Bratawijaya, Thoms W. (1997). Mengungkap dan Mengenal Budaya Jawa. Jakarta: Pradnya Paramita
Ciptoprawiro, A. (1986). Filsafat Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Geertz, Cliffort. (1964). The Religion of Java. London : The Free Press of Glancoe
Hana, Judith Lynne. (1988). Dance and Ritual. Journal of Physical Edication, Recreation & Dance, Vol. 59, No. 9.
Hanif, M. (2016). Kesenian Dongkrek (Studi Nilai Budaya dan Potensinya sebagai Sumber Pendidkan Karakter). Gulawentah, Vol 1, No. 2.
Hartini. (t.thn.). Kajian Nilai, Fungsi dan Makna yang Terkandung dalam Seni Dongkrek. Jurnal Program Studi PGSD FIP FKIP Madiun.
Herususanto, B. (2008). Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak.
Jaecken, M. (2011). Seni Dongkrek Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun tahun 1965-1981. Surakarta: Hasil Penelitian Metodologi Sejarah Jurusan Ilmu Sejarah FSSR UNS.
Jong, S de,. (1976). Salah Satu Sikap hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Kanisius
Kusumohamidjojo. (2009). Filsafat Kebudayaan. Yogyakarta: Jalasutra.
Kutanegara, P. M., Susilantini, E., Nurwanti, Y. H., Suyami, Rohman, Suryadmaja, G., et al. (2012). Revitalisasi Kesenian Dongkrek dalam Rangka Penguatan Budaya Lokal : Studi Kesenian Dongkrek Desa Mejayan Kecamatan Mejayan Madiun. Yogyakarta: Balai Pelsetarian Nilai Budaya (BPNB).
Mulder, Niels. (1983). Pribadi dan Masyarakat di Jawa: Penjelajahan mengenai Hubungannya. Jakarta: Sinar Harapan.
Mulyana. (2006). Spiritualisme Jawa : Meraba Demensi dan Pergulatan Religius Orang Jawa. Kejawen, 4. Vol. 1 No. 2.
Nasroen, M. (1967). Falsafah dan Cara Berfalsafah. Jakarta: Bulan Bintang.
O'P Anderson, Benedict R. (1999). Indonesia Nationalism Today and in The Future. Art & Humanities Database : Indonesia.
Pranowo. (2003). Ungkapan Bahasa Jawa sebagai Pendukung Pembentukan Kebudayaan Nasional. Linguistik Indonesia, 2:269-286.
Rohman. (2013). Kesenian Dongkrek, Pandangan Dunia, dan Nilai Kebijaksanaan. Jantra, 85.
Sartini, N. W. (2009). Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka, dan Paribasa). Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 29. Volume V, No. 1 .
SJ, F. M. (2017). "Rumah Makna" . Dalam J. Daoed, Nilai-Nilai Keindonesiaan (hal. 55). Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Walgito. (2017). Interview of "Dongkrek History" on his community, Mejayan.
Wibawa, S. (2013). Filsafat Jawa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Zoetmulder, P. (1991). Manunggaling Kawula Gusti. Pantheisme dan Monisme dalam Paham Suluk Jawa. Jakarta: Gramedia.
DOI: http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v5i4.204
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
https://ijmmu.com
editor@ijmmu.com
facebook.com/ijmmu
Copyright © 2014-2018 IJMMU. All rights reserved.